Kader PKK Jateng Belajar Fashion Berkelanjutan, Sulap Kain Perca Jadi Busana Elegan.// ist

Kain Perca Disulap Jadi Busana, PKK Jateng Gaungkan Tren Fashion Ramah Lingkungan

Semarang – Suasana hangat dan penuh kreativitas terlihat di Aula Gedung Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Tengah, Jalan Sriwijaya, Semarang, Selasa (26/8/2025). Puluhan kader PKK tampak antusias menyusun potongan kain perca berwarna-warni yang diolah menjadi karya busana bernilai seni.

Kegiatan ini merupakan bagian dari pelatihan bertajuk “Program Sandang: Fashion Berkelanjutan dengan Konsep Zero Waste”. Tidak sekadar memberi keterampilan merancang busana, pelatihan ini juga menanamkan kesadaran tentang pentingnya keberlanjutan dalam industri fesyen, sekaligus mengurangi dampak negatif limbah kain terhadap lingkungan.

Pelatihan diikuti ratusan kader PKK dari 35 kabupaten/kota, baik secara luring maupun daring. Mereka berkesempatan belajar langsung dari Elkana Gunawan, desainer asal Semarang yang dikenal piawai mengolah kain sisa menjadi busana siap pakai.

Elkana memperkenalkan konsep zero waste fashion, yakni pendekatan yang mengutamakan efisiensi penggunaan material sekaligus meminimalkan limbah. Ia juga memamerkan sejumlah karya rancangannya yang tampak elegan, unik, dan berkelas, meski berbahan dasar kain perca.

“Kain perca yang sering dianggap sampah, ternyata bisa diubah menjadi busana indah dengan nilai seni sekaligus ekonomi,” tutur Elkana dikutip WargaJateng.com.

Suasana pelatihan semakin hidup ketika para kader PKK diajak praktik langsung. Mereka menyiapkan kain dasar, menyusun potongan perca sesuai pola dan warna, lalu menempelkannya pada kain utuh. Setelah disetrika agar merekat sempurna, potongan kain dijahit hingga menjadi busana siap pakai.

Hartati Wahyu, anggota Pokja 3 TP PKK Kota Surakarta, mengaku bersyukur bisa mengikuti kegiatan ini. Menurutnya, keterampilan tersebut membantu mengurangi limbah rumah tangga sekaligus menciptakan produk bernilai guna.

“Kami diajari cara memanfaatkan kain perca menjadi baju, selimut, dompet, hingga tas. Jadi benar-benar mengubah limbah yang selama ini kurang tertangani menjadi barang bermanfaat,” ungkap Hartati.

BACA JUGA:  Festival Cahaya Lights Wonderland, Magnet Baru Wisata Malam Semarang

Sementara itu, kader PKK Kabupaten Brebes, Gilang Ramadan, menilai pelatihan ini membuka peluang usaha baru.
“Harapannya, dari kabupaten hingga kecamatan, pelatihan ini bisa mengurangi sampah kain, sekaligus menghasilkan nilai ekonomi bagi pengrajin,” ujarnya.

Ketua Bidang III Penguatan Ketahanan Keluarga TP PKK Jateng, Silvia Hanung, menjelaskan bahwa program sandang merupakan bagian dari program nasional PKK yang mendorong pemanfaatan limbah kain dengan konsep zero waste.

“Di tengah tren fesyen yang terus berkembang, kami ingin kader PKK bisa masuk ke industri dengan menghadirkan produk ramah lingkungan. Harapannya, budaya ini tumbuh sehingga lingkungan lebih terjaga, dan limbah kain dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat,” jelas Silvia.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *