Rob di Sayung Demak Surut Total karena pompanisasi.// ist

Sayung Tak Lagi Terendam Rob, Warga dan Pengguna Jalan Lega

DEMAK — Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menanggulangi banjir rob dan genangan di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, mulai membuahkan hasil nyata. Kawasan yang dulunya langganan rob kini mulai kering, dan aktivitas warga pun kembali normal.

Pantauan di lapangan menunjukkan, sejumlah wilayah seperti Desa Sriwulan dan Desa Sayung sudah bebas dari genangan air. Jalan-jalan utama yang sebelumnya tergenang kini sudah kering, termasuk jalur pantura yang biasa dilanda kemacetan parah kini lancar tanpa hambatan.

Kondisi tersebut disambut positif oleh masyarakat, terutama pengguna jalan. Habib, warga Kudus yang rutin bepergian ke Semarang, merasa perjalanan kali ini jauh lebih nyaman.

“Biasanya harus macet dan was-was kena rob. Sekarang jalannya kering dan lancar. Kendaraan juga lebih aman dari air asin yang bisa bikin karat,” ujarnya dikutip WargaJateng.com, Kamis (24/7/2025).

Ali Warsisdi, seorang sopir truk, juga mengaku lega. Menurutnya, kondisi ini sudah lama dinantikan para sopir angkutan yang kerap terhambat rob.

“Syukur alhamdulillah, nggak ada rob lagi. Harapannya begini terus,” ungkapnya.

Penanganan rob dilakukan secara intensif sejak 25 Mei 2025 melalui kolaborasi lintas OPD. Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Jawa Tengah mengerahkan 12 unit mesin pompa berkapasitas besar di berbagai titik rawan banjir.

“Kami mengalirkan air rob ke Sungai Babon dan Sungai Dombo. Alhamdulillah hasilnya sudah dirasakan masyarakat,” kata Henggar Budi Anggoro, Kepala Pusdataru, saat meninjau pompa di Sayung.

Pompa-pompa tersebut dioperasikan 24 jam penuh oleh para petugas, dan tetap disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan rob susulan.

“Meski air sudah surut, kami tetap standby. Jika diperlukan, kami siap menambah pompa lagi,” tegas Henggar.

BACA JUGA:  Pemprov Jateng Pulihkan 512 Hektare Sawah Terdampak Banjir di Demak, Produktivitas Padi Kembali Bangkit

Di balik keberhasilan ini, ada kisah perjuangan operator pompa air yang bekerja tanpa henti. Sofi’i, salah satu operator, bahkan rela tidak pulang demi memastikan mesin pompa terus bekerja.

“Saya kerja 24 jam. Tidur di tenda dengan banyak nyamuk. Tapi yang penting warga bisa hidup nyaman,” ucapnya lirih.

Hal serupa dialami Andrian, yang bertugas mengatur pintu air dan mesin pompa sejak dini hari.

“Tidur jadi berkurang. Tapi syukur sekarang banjir sudah surut dan warga tenang,” katanya.

Di Dusun Lengkong, Desa Sayung, warga merasakan perubahan signifikan. Nasekha, salah satu warga, mengaku sudah bisa tidur nyenyak setelah enam bulan hidup dalam genangan.

“Dulu tidur susah, kaki kena penyakit kulit. Tapi sejak ada pompa, air cepat surut. Sekarang sudah kering,” jelasnya.

Ia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (diwakili Luthfi) dan Wagub Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) atas bantuan dan kerja nyata pemerintah.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *