1.000 Pelari Ramaikan Slamet Trail Run 2025, Ajang Sport Tourism di Gunung Tertinggi Jawa Tengah
Purbalingga — Sebanyak 1.000 peserta ambil bagian dalam Slamet Trail Run 2025, ajang olahraga lintas alam (trail run) yang digelar di kaki Gunung Slamet, gunung tertinggi di Jawa Tengah. Kegiatan ini berlangsung meriah pada Minggu (19/10/2025) pagi, dengan garis start dan finis di kawasan D’Las, Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.
Acara ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) untuk memperkuat sektor pariwisata olahraga (sport tourism) yang mampu menarik wisatawan lokal, nasional, maupun internasional.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng Muhamad Masrofi menyebutkan, peserta datang dari berbagai wilayah, dengan 56 persen berasal dari sekitar Jawa Tengah, 32 persen dari luar provinsi, dan lima peserta mancanegara, termasuk satu pelari dari Zimbabwe.
“Total ada 1.000 peserta yang ikut, termasuk pelari internasional. Ini menunjukkan animo tinggi terhadap Slamet Trail Run 2025,” ungkap Masrofi dalam konferensi pers di Hotel Owabong, Purbalingga, Sabtu (18/10/2025).
Ajang ini terbagi dalam tiga kategori, yaitu 25K, 14K, dan 5K, yang menantang para pelari menaklukkan medan alami khas Gunung Slamet.
Masrofi menambahkan, pelaksanaan Slamet Trail Run 2025 merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi agar kegiatan sport tourism diperbanyak di provinsi ini.
“Harapannya, event ini bisa menjadi salah satu trail run unggulan di tingkat nasional maupun internasional. Jika sukses, kami akan kembangkan dengan ajang serupa di Gunung Lawu, Sumbing, dan Sindoro,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengatakan bahwa sport tourism menjadi salah satu strategi efektif untuk menggairahkan pariwisata dan ekonomi daerah.
“Pariwisata mampu menggerakkan perekonomian di Jawa Tengah. Dan yang paling cepat mendatangkan wisatawan adalah sport tourism,” ucapnya.
Menurutnya, kegiatan olahraga seperti ini tidak hanya berdampak pada sektor pariwisata, tetapi juga menumbuhkan budaya hidup sehat dan energi positif di masyarakat.
Slamet Trail Run 2025 menjadi ajang perdana yang digelar di kawasan Gunung Slamet. Dengan ketinggian 3.432 meter di atas permukaan laut (MDPL), gunung ini menawarkan karakteristik lintasan yang unik dan menantang.
“Gunung Slamet terkenal memiliki jalur penuh pasir dan batu di bagian atas. Justru ini yang menjadi daya tarik, karena para pelari trail menyukai tantangan seperti itu,” ujar Sumarno.
Ia berharap penyelenggaraan perdana ini berjalan dengan aman, profesional, dan berkesan, sehingga bisa menjadi agenda rutin tahunan yang lebih besar di masa depan.
“Ke depan, kami ingin event ini berkembang lebih besar dan menarik lebih banyak peserta, baik dari dalam maupun luar negeri,” tandasnya. Makin Tahu Indonesia.**
