Pameran Turats Pekalongan Tampilkan 100 Kitab Langka Ulama Nusantara.// ist

100 Manuskrip Klasik Islam Karya Ulama Pekalongan Dipamerkan dalam Peringatan Hari Santri

Pekalongan — Sebanyak 100 manuskrip klasik tentang Islam dan karya ulama asal Pekalongan serta daerah sekitarnya dipamerkan secara gratis di Gedung Aswaja Kota Pekalongan, pada 22–24 Oktober 2025.

Kegiatan bertajuk Pameran Turats ini menjadi salah satu agenda utama dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025, yang bertujuan menghidupkan kembali semangat keilmuan dan menghargai karya para ulama terdahulu.

Penanggung jawab kegiatan, Najibul Mahbub, menjelaskan bahwa pameran ini menampilkan beragam koleksi langka, mulai dari 100 kitab karya ulama Pekalongan dan sekitarnya, manuskrip peninggalan ulama, foto-foto klasik tokoh agama setempat, hingga karya seni kaligrafi hasil tangan santri dari UKM Kaligrafi UIN Gus Dur Pekalongan.

“Pameran Turats ini bukan sekadar ajang apresiasi seni dan sejarah, tetapi juga sarana edukatif agar masyarakat, khususnya para santri, mengenal lebih dalam warisan keilmuan Islam di Nusantara,” ungkap Mahbub, yang juga menjabat sebagai Ketua Lesbumi Batik PCNU Kota Pekalongan dikutip WargaJateng.com.

Ia menegaskan, kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan terhadap karya para ulama masa lalu, serta membangun kesadaran akan pentingnya menjaga naskah-naskah lama yang menyimpan pengetahuan berharga.

“Ketika menemukan tumpukan kertas lusuh, jangan langsung dianggap sampah. Bisa jadi itu manuskrip penting yang menyimpan ilmu dari generasi ulama sebelumnya,” tuturnya.

Lebih lanjut, Mahbub menilai bahwa manuskrip klasik dan kitab kuno merupakan bagian dari identitas serta peradaban Islam di Indonesia. Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan dapat kembali menghargai warisan intelektual tersebut.

“Kita ingin generasi muda sadar bahwa kitab-kitab itu bukan hanya peninggalan masa lalu, tetapi bagian dari tradisi keilmuan yang perlu dijaga. Dari sana mereka akan tahu bahwa leluhur kita memiliki budaya menulis dan berpikir yang sangat kuat,” ujarnya.

BACA JUGA:  100 Keris dari Berbagai Daerah Tampil di Festival Keris Nusantara 2025 di Semarang

Pameran Turats menjadi momentum penting untuk memperkuat kesadaran sejarah sekaligus menghubungkan generasi muda dengan akar keilmuan Islam yang kaya dan mendalam, khususnya di Kota Pekalongan yang dikenal sebagai kota santri. Makin Tahu Indonesia**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *