Pemprov Jateng Luncurkan Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren di Hari Santri Nasional
Kudus — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan kado istimewa bagi dunia pesantren pada peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025. Dalam kegiatan Jateng Bersholawat yang digelar di Alun-alun Kudus, Selasa (21/10/2025) malam, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi secara resmi meluncurkan Program Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren.
Acara tersebut dihadiri ribuan santri, kiai, dan masyarakat yang memadati alun-alun dengan suasana penuh khidmat. Peluncuran program menjadi momentum penting bagi Jawa Tengah untuk memperkuat peran pesantren sebagai benteng moral, pendidikan, dan kebangsaan.
Dalam sambutannya, Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan bahwa program beasiswa ini merupakan bentuk perhatian dan penghargaan pemerintah terhadap kontribusi pesantren dalam membangun karakter bangsa.
“Pada malam ini, dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, saya bersama Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen resmi meluncurkan program prioritas bagi santri dan pengasuh pesantren. Mereka akan mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” ujar Luthfi dikutip WargaJateng.com.
Beasiswa tersebut diberikan bagi santri yang menempuh pendidikan formal, baik di dalam maupun luar negeri. Program ini juga menjadi bagian dari upaya memperkuat kapasitas dan kemandirian pesantren melalui inisiatif Pesantren Obah, salah satu program unggulan Pemprov Jawa Tengah.
Gubernur Luthfi menyebutkan, terdapat 5.570 pesantren di Jawa Tengah yang akan didampingi melalui program ini. Pendampingan dilakukan untuk membantu pengembangan pendidikan, ekonomi, dan sosial pesantren secara berkelanjutan.
“Ada 5.570 pesantren di Jawa Tengah yang akan kita dampingi, terutama melalui peran Gus Yasin. Semoga program Pesantren Obah yang kita luncurkan malam ini membawa berkah bagi para santri dan pengasuhnya,” tutur Luthfi.
Program ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem pesantren yang mandiri dan produktif, serta memperluas akses pendidikan bagi santri di berbagai jenjang.
Menurut Ahmad Luthfi, pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan agama, tetapi juga pusat dakwah dan pemberdayaan sosial yang berperan besar dalam pembangunan bangsa.
“Pesantren tidak hanya mendidik. Ia juga menjadi tempat dakwah dan pemberdayaan sosial. Santri dan kiai adalah garda terdepan dalam membangun bangsa,” ujarnya.
Ia menekankan, dengan dukungan pemerintah, pesantren akan semakin berdaya dalam mengembangkan potensi umat serta berkontribusi pada pembangunan nasional.
Peluncuran program beasiswa ini disambut dengan antusiasme tinggi dari para santri yang hadir di Alun-alun Kudus. Lantunan sholawat dalam acara Jateng Bersholawat menambah suasana haru dan kebersamaan.
Malam itu menjadi simbol kebangkitan spiritual dan dedikasi santri untuk negeri, sekaligus penegasan bahwa pesantren terus menjadi bagian penting dari perjalanan bangsa Indonesia. Makin Tahu Indonesia.**
